By : Aby Kareem
Setiap anak ingin diterima apa adanya…
Setiap anak ingin dicintai dengan ketulusan…
Setiap anak ingin diberikan ruang sesuai dengan potensinya…
Dan setiap anak lahir dengan milyaran potensi hebat yang Allah titipkan dalam diri mereka…
Sunnatullah bahwa setiap anak sudah dipastikan mempunyai peran peradaban yang berbeda-beda di masanya…
Last but not least setiap anak akan hidup di masanya… bukan dimasa kita orang tuanya…
Alinea diataslah inspirasi utama yang akhirnya menjadikan saya berani membangun konsep Sekolah Alam Al Karim. Yeah.. mimpi saya saat itu adalah hadirnya sebuah pendidikan yang menerima anak seutuhnya tanpa embel-embel tes ini dan itu. Sederhana, anak butuh dicintai tanpa syarat dan ketentuan yang berlaku.
Alhamdulillah, Allah mengijabah doa saya, melalui Sekolah Alam Al Karim, setiap hari saya dapat menyaksikan wajah wajah yang selalu bahagia dalam proses belajar. Binar binar keceriaan. Kenapa mereka bahagia? karena mereka merasa dicintai sepenuhnya oleh pendidik dan lingkungan mereka setiap hari.
Enam tahun sudah kiprah Sekolah Alam Al Karim dalam dunia pendidikan, bukan waktu yang mudah namun berkat ketekunan dan kesabaran akhirnya Sekolah Alam Al Karim meluluskan angkatan pertama di level SD. Pada kesempatan ini saya akan sedikit bercerita tentang beberapa profil lulusan pertama ini.
Aisyalah Lalita Putri adalah sosok anak yg diberkahi Allah dengan kemampuan analisa dan berfikir yang luar biasa, melalui proses pembelajaran ananda “Icha” sapaan akrabnya telah berkali-kali menorehkan prestasi dalam bidang akademik, yaitu juara 1 lomba cepat tepat dan selalu melakukan _project scientifical experiment_ dan berhasil menyabet penghargaan bergengsi tingkat sekolah dengan kategori The most talented student in academic. Tidak sampai disitu icha juga telah berhasil menyelesaikan hafalan alquran sebanyak 4 juz. Alhamdulillah, saat ini Icha melanjutkan studinya menelusuri kemampuan akademiknya di SMP Alam Al Karim dengan fokus belajar pada penguasaan bahasa Inggris, hafalan alquran dan project based learning.
Lain hal dengan Icha, Vail Amru Abinawa adalah seorang siswa kami yang Allah titipkan kemampuan luar biasa dalam bidang olah gerak dan olah tubuh. Kemampuannya dalam bidang olahraga awalnya tidak mendapat tanggapan yang begitu baik dari Ayah dan Bundanya. Sempat berkali-kali di les kan di lembaga kursus hitung-hitungan, melalui komunikasi yang intens, kedua orangtuanya akhirnya menerima bahwa kehebatan anak dalam bidang lain. Hebatnya setelah lingkungan menerima apa adanya, sang anak jauh lebih percaya diri terbukti berkali-kali mendapat penghargaan dan menang dalam ajang olahraga bergengsi tingkat provinsi, seperti juara 1 Archery tingkat provinsi. Amazingly, Amru juga berhasil menamatkan hafalan alquran 1 juz dan berhasil meraih penghargaan khusus siswa berbakat dalam olahraga di SAA Award. Saat ini ananda melanjutkan di SMP Alam Al Karim.
Berbeda dengan Icha dan Amru, Syein Muhammad Alifa adalah siswa kami yang cenderung kalem, tidak terlalu suka tampil di depan. Salah satu kehebatan yang Allah titipkan kepadanya adalah senang mengulik komputer, mencitakan desain yang “WOW” bahkan mampu menghasilkan videografi yang sinematik. Bahkan video garapannya sering mengundang decak kagum dari pendidiknya. Itu dibuktikan dengan penghargaan khusus di bidang videografi dalam ajang SAA Award. Hafalan alquran 1 juz pun berhasil dia lewati dengan mulus. Sama seperti kedua temannya, Syein juga melanjutkan studinya di SMP ALAM Al Karim guna mempertajam hafalan alqurannya dan mengasah kemampuannya dalam bidang tekhnologi.
Masih banyak sekali profil unik yang tidak bisa diceritakan dari lulusan pertama ini. Dari perwakilan ketiga profil siswa tersebut ada benang merah yang dapat kita tarik persamaaannya yakni :
Ketiga anak tersebut cerdas pada bidangnya masing-masing, artinya teori Enstein tentang kecerdasan sangatlah benar. Jika kita menguji ikan dari kemampuannya terbang maka niscaya seluruh hidupnya akan mempercayai bahwa dia paling bodoh.
Mereka tidak hanya hebat dibidangnya namun mereka sama sama berlomba menghafal quran, sama sama berlomba membangun portofolio proyek konservasi alam dan proyek sosialnya.
Orangtua merekapun sama sama sangat mendukung dengan kemampuan anaknya dan memilih untuk menajamkan potensi mereka daripada membandingkan kemampuan dengan alat ukur angka semata.
Dari ketiga profil mereka sangat jelas bahwa proses pembelajaran di Sekolah Alam Al Karim sangatlah seimbang dari pembelajaran akademik, belajar alquran, membangun portofolio serta fokus menajamkan potensi setiap anak, dan yang tidak kalah pentingnya mereka sangat bahagia menjalani proses pendidikannya.
Di part selanjutnya saya akan mengajak Ayah dan Bunda berkenalan dengan rahasia portofolio anak dan bagaimana portofolio ini untuk studi ke luar negeri dengan beasiswa full.