Bandar Lampung, Siswa/i SMP Alam Alkarim Lampung, memiliki cara khas tersendiri dalam mengemas penyampaian pembelajaran akil balig.
Abi Supri, salah satu wali kelas mengatakan, “SMP Alam Alkarim sesuai dengan namanya memiliki cara penyampaian yang tidak terkungkung dengan suasana kelas, melainkan suasana nyaman dan asik menjadi tolok ukur pembelajaran di sekolah ini.”
Seperti yang dilakukan oleh Abi Surya pada Jumat, 18 September 2020 lalu. Bersama dengan lima orang siswa SMP kelas 7 mencoba menyampaikan materi kelas akil balig dengan suasana cafe.
Sebagai informasi, kelas akil balig merupakan kegiatan pembelajaran yang menerangkan batas-batas kedewasaan yang sedang dialami oleh siswa/i SMP pada umumnya dan khusus untuk siswa/i SMP kelas 7 di SMAA.
“Saya sadar materi yang saya berikan memang terbilang dewasa, karena yang saya sampaikan terkait menyampaikan hal-hal yang hanya dimiliki laki-laki dan perempuan secara biologis. Tentu saja kami menggunakan kitab-kitab Fikih dan Alquran sebagai pedoman pembelajaran”, ujar Abi Surya sesaat selesai kelas akil baliq.
Beliau menambahkan bahwa sebagian dari masyarakat kita menyikapi pembelajaran kedewasaaan (akil baliq) sebagai hal yang tabu dan jarang diajarkan bahkan dihindari oleh sebagian masyarakat. Oleh sebab itu kami melakukan penyampaian yang senyaman mungkin kepada siswa/i kami dan mengemasnya secara Alquran dan Alhadist.
“Pada penyampaian kelas akil baliq, SMP Alam Alkarim membagi kelas sesuai dengan gendernya, yang laki-laki dengan fasilitator laki-laki dan yang perempuan dengan fasilitator perempuan”, tukas Umi Ipit fasilitator sekolah.
“Saya sadar materi yang saya berikan memang terbilang dewasa, karena yang saya sampaikan terkait menyampaikan hal-hal yang hanya dimiliki laki-laki dan perempuan secara biologis. Tentu saja kami menggunakan kitab-kitab Fikih dan Alquran sebagai pedoman pembelajaran”, ujar Abi Surya sesaat selesai kelas akil baliq.
Beliau menambahkan bahwa sebagian dari masyarakat kita menyikapi pembelajaran kedewasaaan (akil baliq) sebagai hal yang tabu dan jarang diajarkan bahkan dihindari oleh sebagian masyarakat. Oleh sebab itu kami melakukan penyampaian yang senyaman mungkin kepada siswa/i kami dan mengemasnya secara Alquran dan Alhadist.
“Pada penyampaian kelas akil baliq, SMP Alam Alkarim membagi kelas sesuai dengan gendernya, yang laki-laki dengan fasilitator laki-laki dan yang perempuan dengan fasilitator perempuan”, tukas Umi Ipit fasilitator sekolah.